Selasa, 28 Oktober 2008

Google Membaca Gelombang Otak untuk Optimisasi Iklan YouTube


Google bersama dengan MediaVest akan merilis infomasi mengenai kualitas iklan yang dinilai dari menganalisa gelombang otak dan respon psikologi penonton iklan pada konten video. Ini merupakan hal yang menarik yang saya rasa belum banyak dilakukan sebelumnya. Teknologi ini dapat diterapkan untuk secara akurat dan ilmiah mengukur efektif atau tidaknya sebuah kampanye iklan, dilihat dari sudut pandang penonton.

Yaakov Kimelfeld dari MediaVest dan Leah Spalding dari Google memberikan presentasi tentang hasil akhir dari eksperimen ini yang merangkum tingkat perhatian, reaksi emosional dan metrik psikologi lainnya dari penonton saat menonton sebuah iklan YouTube.

Google, dengan bantuan NeuroFocus mengukur hal-hal seperti respon kulit, gerakan mata, dan pindai otak EEG pada partisipan survei ini. EEG lebih portabel dan mudah diterapkan, namun kurang akurat dalam mengukur gelombang alpha dan beta pada otak dibandingkan dengan metode umum lain yang mengharuskan Anda berbaring di dalam sebuah mesin.

Jumat, 17 Oktober 2008

Pemain Sepakbola Inggris: Islam Tidak Pernah Mengajarkan Terorisme

Sudah menjadi rahasia umum, rasisme menjadi salah satu persoalan di klub-klub sepakbola di Eropa, baik di kalangan pemain maupun pendukung fanatik klub-klub sepakbola bersangkutan.Mido yang kebetulan seorang Muslim, mengecam keras tindakan rasisme dan mengatakan bahwa terorisme sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang damai. "Agama kami tidak pernah mengajarkan untuk membunuh orang yang tak berdosa," kata Mido dalam film dokumenter yang dibuat untuk proyek amal "Show Racism the Red Card".Bnrkah Islam tidak pernah mangajarkan terorisme ? justru yg menjadi persoalan adalah negara2 yg sering berperang merupakan ngr yg berasal dari kalangan Islam...

Senin, 13 Oktober 2008

Perusahaan Bangkrut, Jangan Salahkan Pemerintah

Pemerintah meminta pengusaha tidak menyalahkan pemerintah jika perusahaannya bangkrut akibat krisis ini.

Pasalnya, perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola neraca keuangannya supaya tidak sensitif terhadap goncangan ekonomi.

"Kalau dari krisis ini bakal ada perusahaan yang jadi korban, maka tutup saja. Jika perusahaan Anda menjadi korban jangan merengek terlalu banyak kepada kami, karena itu adalah tugas Anda untuk jaga perusahaan.

Krisis, Pekerjaan Proyek Swasta Melambat

Pelaksanaan pembangunan proyek yang dilakukan oleh kalangan swasta nasional akan mengalami pelambatan menjelang akhir 2008. Hal ini sebagai imbas kondisi perbankan nasional yang selektif dalam menerbitkan pembiayaan dan juga karena pengaruh ekonomi global.

Dia menjelaskan, proyek-proyek pembangunan swasta di sektor properti diperkirakan akan melambat dalam pertumbuhannya. Pasalnya, saat ini kondisi ekonomi nasional yang masih terus berubah dan ada pengaruh global yang membuat semuanya mengalami perubahan dari perkiraan semula.

Adapun dalam kondisi sekarang, pemerintah harus terus memacu pembangunan infrastruktur untuk tetap menggerakkan sektor riil.

Pasalnya, kondisi swasta yang semakin sulit membuat peran alokasi APBN pemerintah di pembangunan infrastruktur akan menjadi tumpuan utama untuk pembangunan. Hal ini seolah - olah membuat proyek swasta dianaktirikan...

Imbauan Pakai Produk Dalam Negeri Tak Efektif

Permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar masyarakat menggunakan produk dalam negeri untuk mengantisipasi krisis tidak efektif.

Selain itu, pengamat ekonomi Revrisond Baswir mengatakan, pemerintah seharusnya mulai memikirkan untuk melindungi rakyat. Dia menambahkan, pemerintah sebaiknya jangan hanya melakukan buy back untuk menggairahkan pasar modal saja.

"Terkait hal itu juga adalah penurunan harga BBM bersubsidi. Ini akan menggerakkan kegiatan ekonomi sektor riil. Mengapa masyrakat cenderung lebih senang menggunaka produk luar negeri padahal produk dalam negeri juga tidak kalah lho !!!!!

Benarkah Pelanggan Adalah Raja?

Pepatah lama mengatakan: Pelanggan Adalah Raja! Dan jika bicara mengenai hal yang satu ini, siapapun yang merasa sebagai pebisnis - entah kecil-kecilan atau level korporasi raksasa - pasti akan mengamini pepatah tersebut. Pelanggan atau pelanggan adalah sumber penghidupan utama bagi setiap bisnis, dari merekalah semua kegiatan bisnis menerima aliran darah segar yang disebut oleh para ahli keuangan jaman sekarang sebagai 'arus kas positif' yang memberikan energi bagi aktivitas entitas-entitas bisnis yang menjalankannya.Setujukah Anda dengan pepatah ini?